cover
Contact Name
Yaqzhan
Contact Email
yaqzhanjurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
yaqzhanjurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan
ISSN : 24077208     EISSN : 25285890     DOI : -
Jurnal Yaqzhan adalah jurnal ilmiah yang fokus dalam publikasi hasil penelitian dalam kajian filsafat, agama dan kemanusiaan. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan januari dan juli. Jurnal Yaqzhan terbuka umum bagi peneliti, praktisi, dan pemerhati kajian filsafat, agama dan kemanusiaan. Jurnal ini dikelola oleh Jurusan Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2015.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2022)" : 10 Documents clear
EKSISTENSI PELAKU KASUS KEKERASAN SESKUAL DI SATUAN PENDIDIKAN BERBASIS BOARDING SCHOOL PERSPEKTIF SOREN AABYE KIERKEGAARD Edwind Satri Simatupang; Robertus Wijanarko; Sahrido Theobaldus Aritonang; Josep Arianto
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11696

Abstract

Studi Penelitian ini berfokus pada perhatian pada fenomena kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang mengalami krisis etika dan moral terhadap martabat manusia. Kekerasan seksual di Indonesia marak terjadi di kalangan satuan pendidikan. Terjadi kasus pelecehan seksual kerap juga terjadi basis boarding School yang dilakukan oknum yang memiliki pengaruh di tempat kasus tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perspektif wajah perempuan dan liyan dengan melihat realitas pelecehan seksual yang marak terjadi di satuan pendidikan berbasis boarding school. Perempuan telah direduksi pada tubuhnya, dan itu pun dimengerti dengan sempit sebagai sekadar yang menimbulkan nafsu. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang difundasikan pada fenomenologi dari Edmund Husserl yakni studi feminisme dan mengumpulkan kasus-kasus pelecehan seksual berbasis boarding school. Studi penelitian ini menemukan bahwa pertama: martabat perempuan direndahkan dan nilai-nilai luhur perempuan dirampas. Kedua: Para pelaku kekerasan seksual di Indonesia masih dalam tahap estetis yang orientasi eksistensinya sebatas pemuasaan diri dengan kenikmatan tanpa memirkan dampak dan nilai-nilai martabat luhur manusia. Ketiga:  Para pelaku kekerasan seksual kebanyakan pada umumnya dilakukan oleh pembina.
KONFLIK MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) (ANALISIS HABITUS PIERE BOURDIEU) Hanung Sito Rohmawati
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11108

Abstract

Tulisan ini mengulas tentang konflik antara Majlis Tafsir Al-Qur’an dan Nahdlatul Ulama yang terjadi sekitar tahun 1990-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah library research, sumber primer dalam penelitian ini yakni penelitian-penelitan tentang konflik antara MTA dan NU. Tulisan ini menggunakan perspektif Piere Bourdieu melalui teori habitus. Dalam  konteks  konflik MTA dan NU menurut kacamata teori habitus Bourdieu bahwa dua organisasi masa Islam ini mempengaruhi habitus para warganya. MTA yang merupakan kelompok muslim puritan sedangkan NU adalah kelompok Muslim kultural. Dalam hal ini konflik MTA dan NU dapat dianalisis bahwa habitus yang berbeda diantara keduanya membuat adanya camp atau perjuangan diantara keduanya bahwa masing-masing dari keduanya ada yang merasa dikuasai dan menguasai
BERADU OUTFIT ALA SUBKULTUR IBUKOTA : CITAYAM FASHION WEEK DALAM TELAAH FENOMENOLOGI EDMUND HUSSERL Aditia Muara Padiatra; Suci Nofita Sari
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11019

Abstract

ABSTRAK: Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang mulai ramai di media sosial belum lama ini (2022), fenomena ini sendiri merupakan sebuah ajang berkumpulnya anak-anak muda dari beberapa daerah penyangga Jakarta, seperti dalam hal ini Citayam, Bojonggede, serta Depok. Bergaungnya fenomena ini kemudian dan gaungnya dimedia sosial menimbulkan suatu pola yang kemudian menarik untuk ditelaah lebih lanjut. Penelitian ini sendiri menggunakan metode study deskriptif kualitatif dengan sumber kepustakaan. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwasanya fenomena ini bukanlah sekedar aksi anak muda yang ingin mencari eksistensi di pedestrian Kawasan elite ibu kota, namun merupakan suatu bentuk reaksi daripada anak-anak muda terhadap ruang publik sebagai kawasan yang setara. Hal ini juga menandaskan Jakarta sebagai sebuah ikon daripada gerakan suburban tersebut. 
ANALISIS BAHASA AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA MENURUT ALIRAN POSITIVISME LOGIS Eka Safitri; Ihsan Sa'dudin
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11771

Abstract

This paper seeks to reveal and analyze the language of religion in the perspective of logical positivism. Where the discussion of religious languages is a complicated and much debated discussion. In the philosophy of flow which criticizes the language of religion is a logical flow of positivism because according to the flow of logical positivism everything that cannot be measured has no meaning. This flow is more concerned with efforts to determine the meaning or meaninglessness of a statement in philosophy and science, not on the statement whether right or wrong. In the language of religion, first, the expressions used to explain the object of metaphysical thought, especially about God. Second, the language of the scriptures, especially the language of the Qur'an. Third, the language of religious ritual is so real, the strength and function of a religious symbol. It can be concluded that the flow of logical positivism philosophy with religion cannot be connected because it has a different language scope, which repels each other regarding the discussion of logical positivism having the principle of verification in the language of religion about divinity (metaphysics).
KONSEP KEADILAN JURGEN HABERMAS DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT KONTEMPORER Syahrul Kirom
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.10608

Abstract

AbstrakKeadilan merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan oleh setiap hak asasi manusia. Penegakan Keadilan kadang sangat timpang yang dilakukan aparat penegak hukum. Tumpul ke atas, tajam ke bawah. Faktar itu seringkali muncul di Indonesia. Hal ini yang perlu kita tegakkan dalam mengimplementasikan prinsip keadilan kepada siapapun. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptis-analitis. Dengan menggunakan   metode hermeneutika. Tujuan dari metode ini digunakan untuk memahami konsep keeadilan Jurgen Habermas, Sedangan kerangka teori teori dari keadilan Pemikiran Jurgen Habermas dalam menganalisis praktik keadilan di Indonesia pada zaman kontemporer saat ini. Hasil dari penelitian menjelaskan untuk menegakkan keadilan, maka diperlukan rasionalitas-komunikatif agar nantinya pada tindakan komunikatif nilai nilai keadilan dapat dilaksanakan. Oleh karena itu,  Untuk mencapai prinsip prinsip dasar keadilan konsensus ada beberapa faktor di antarnya. Pertama, bahwa dalam mengungkapkan sesuatu, orang harus benar-benar mengemukakan kebenaran. Kedua, dalam mengemukakan kebenaran itu, orang harus mengupayakan keadilan satu terhadap yang lain. Ketiga, orang harus benar-benar saling tulus dan bersungguh-sungguh menjalin relasi satu dengan yang lain.
ANALISIS STRUKTUR KOREOGRAFI TARI PAKUJAJAR BERDASARKAN TEORI MIMESIS PLATO Ayu Vinlandari Wahyudi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11774

Abstract

Tari Pakujajar merupakan tarian khas Kota Sukabumi yang berasal dari cerita Legenda Kota Sukabumi, yang tentunya mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Sunda terdiri dari cageur, bageur, bener, pointer, tur singer. Tari Pakujajar merupakan sebuah tarian dengan karakter gagah yang menggambarkan kegagahan serta ketangguhan seorang ksatria. Karakter gagah dalam Tari Pakujajar ini tercermin melalui koreografinya, yang di dalamnya terdapat gerak tiruan baik dari alam maupun kehidupan manusia. Dalam menjabarkan makna filosofis dari struktur koreografi, penelitian ini menggunakan sebuah teori sebagai landasanya, yaitu Teori Mimesis Plato. Teori tersebut berpandangan bahwa karya seni adalah suatu bentuk tiruan dari alam dan juga kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mendeskripsikan makna filosofis dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada struktur koreografi Tari Pakujajar berdasarkan Teori Mimesis Plato. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Teori Mimesis Plato, struktur koreografi dalam Tari Pakujajar ini mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang terdiri dari dari cageur, bageur, bener, pinter, singer. Hal tersebut terlihat dari makna filosofis ragam-ragam gerak Tari Pakujajar seperti gerakan adeg-adeg, sirig, sembah, jangkung ilo, gedig, capang, nyawang, jalak pẻngkor (ẻngkẻng gigir), gedut, laras konda, dan mincid.
MERDEKA BELAJAR : SEBUAH LEGITIMASI TERHADAP KEBEBASAN DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN (Sebuah Tinjauan Pedagogi Kritis Menurut Paulo Freire) Anselmus Yata Mones; Siti Masitoh; Mochamad Nursalim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi pemikiran Paulo Freire terhadap praktik pendidikan di Indonesia terutama tentang kebijakan kurikulum merdeka dan tawaran Paulo Freire terhadap persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini studi pustaka di mana peneliti mengumpulkan berbagai sumber penelitian dan referensi lainnya yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memecahkan persoalan yang dikemukakan. Persoalan yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan praktik pelaksanaan kurikulum yang tidak merata karena sumber daya manusia yang tidak memungkinkan untuk dilakukan standarisasi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan perspektif pedagogi kritis dari tokoh filsafat pendidikan, yakni Paulo Freire. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada korelasi antara pemikiran Paulo Freire dan kurikulum Merdeka. Poin penting yang menjadi titik tumpu adalah kebebasan dan kemerdekaan untuk mendapatkan pendidikan adalah hak setiap warga Negara. Namun perlu dipertimbangkan karakteristik wilayah terutama keberpihakan terhadap masyarakat dan wilayah yang masih tertinggal dalam dunia pendidikan. Rekomendasi yang diajukan kepada pihak pemerintah adalah agar dilakukan pemerataan pendidikan serta percepatan pembangunan di daerah tertinggal.
THE ROLE OF THE MEANING OF IJMĀL SURAH AL-FĀTIHAH IN FORMULATING EDUCATIONAL INTERPRETATION OF SURAH AL-BAQARAH [2]: 1-20 BASED ON TAZKIYAT AL-NAFS Itah Miftahul Ulum; Mustopa Mustopa
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11698

Abstract

ABSTRACT: This study analyzes the meaning of ijmāl in al-Fātihah with the meaning of ifshāl in al-Baqarah [2]: 1-20. As for the research problem in this research is how formulation of educational interpretation with a transdisciplinary approach. The research method used is al-tafsīr al-tahlīli which analyzes the relevance of al-Fātihah [1]: 1-4, 5-6 with al-Baqarah [2]: 1-9; and the relevance of al-Fātihah [1]: 6-7 with al-Baqarah [2]: 1-20 as a whole until it becomes the original interpretation of researcher. The research findings show, al-Fātihah [1]: 1-6 contains the meaning of monotheism relating to the themes (1) prayer and infāq; (2) social interaction between believers, disbelievers and hypocrites; (3) science; (4) education and learning outcomes; (5) propaganda; (6) human ethics and ability to subdue nature; (7) the benefits of al-Quran for believers; and (8) dzikr. The relevance to the meaning of ijmāl al-Fātihah [1]: 6-7 with al-Baqarah [2]: 1-20 in formulating educational interpretations is related to the believers who empower their fitrah and reason until they are on the straight path. As for the disbelievers and the hypocrites who are angered by Allah and are heretical because they do not empower their fitrah and reason in understanding ayah qawliyah and ayah kawniyah.
RESOLUSI KONFLIK PERSPEKTIF LEWIS A. COSER (Studi Tentang “Tradisi Damai” Masyarakat Desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur) Musahwi Musahwi; Pitriyani Pitriyani
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.12020

Abstract

Memberi arti pada konflik sosial secara positif bagi masyarakat Indonesia cenderung sulit ditemukan. Kebanyakan konflik sosial dipahami secara destruktif terhadap tatanan sosial. Hal ini dapat berakibat pada cara menghadapi dan menyelesaikan pertentangan dengan cara menentang atau setidak-tidaknya, menegasikan salah satu pihak. Sehingga resolusi konflik sosial hanya mampu meredam dengan tekanan dan sewaktu-waktu konflik dapat menyala seperti api dalam sekam. Artikel ini ingin menghadirkan hal sebaliknya melalui perspektif konflik dari Lewis Coser dengan mengkaji “Tradisi Damai” pada masyarakat Desa Batu Badak Lampung Timur. Tesis Lewis Coser menempatkan konflik secara positif dan fungsional terhadap tatanan struktur sosial. Pada masyarakat Desa batu Badak banyak dihuni oleh para pendatang sejak program transmigrasi bergulir. Konflik sosial sering menyebabkan ketegangan antar etnis maupun agama. Namun, masyarakat memiliki cara unik menyelesaikan konflik, yaitu membangun “Tradisi Damai” di antara masyarakat yang berkonflik, sehingga resolusi konflik sosial berakhir dengan keintiman dan sistem keanekaragaman sosial berjalan secara harmoni. “Tradisi Damai” selaras dengan konsep katup penyelamat (safety valve) gagasan utama resolusi konflik Lewis Coser.
ANALISIS SEMIOTIK JOHN FISKE: KOMODIFIKASI TUBUH PEREMPUAN DALAM PROGRAM TV THE HOTMAN Mochamad Arbani; Eni Maryani
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11493

Abstract

Peran perempuan dalam media massa, khususnya televisi sulit untuk dipisahkan terkait bagaimana ia ‘digambarkan’ agar menghibur ketika ditonton. Program televisi The Hotman memerlihatkan bagaimana perempuan dikomodifikasi lewat kebertubuhannya agar dapat menarik perhatian penontonnya. Penggunaan perempuan sebagai komoditi di dalam praktek kapitalisasi media membuat sejumlah persoalan terkait dengan bagaimana teks atau tanda terhadap kebertubuhan perempuan dibentuk. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana teks-teks yang mengomodifikasi pada kebertubuhan perempuan dalam program televisi The Hotman dijelaskan menggunakan Semiotik John Fiske meliputi kode-kode yang ada pada 3 tahapan yaitu level realitas, level representatif dan level ideologi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada level realitas, peran perempuan menjadi sekunder dan ditampilkan hanya karena bentuk kebertubuhannya serta juga penggunaan pakaian, makeup dan gestur dibuat agar dapat menjadi daya tarik bagi penontonnya. Sedangkan pada level representasi, penggunaan teknik editing, pemilihan shot, musik dan suara memperkuat objektifikasi pada kebertubuhan perempuan lewat narasi, pemilihan peran, dialog dan karakter berupa perilaku yang sering membahas hal-hal yang syarat seksual secara ambiguitas. Terakhir pada level ideologis, The Hotman sengaja menggunakan tubuh perempuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Program acara televisi ini bukan hanya dilihat sebagai acara hiburan semata, tetapi secara ideologis lebih melihat pada tubuh perempuan sebagai komoditas dibandingkan sebagai eksistensi seseorang (misal keterampilan, profesi, bakat maupun pencapaian perempuan). Sistem kapitalisasi media secara sengaja terus melanjutkan komodifikasi terhadap kebertubuhan perempuan karena dinilai menguntungkan secara ekonomi tanpa memahami resiko yang berakibat pada perempuan itu sendiri.Kata Kunci: Komodifikasi, Kebertubuhan Perempuan, Semiotik John Fiske, Televisi, The Hotman

Page 1 of 1 | Total Record : 10